Bergegaslah (In Memoriam Kanda Agus Ajar Bantung)
Berikut adalah postingan almarhum Agus Ajar Bantung di grup Whatsapp Komunitas Phoenam Jakarta tanggal 25 Juni 2024, dua hari sebelum kepergiannya.
πππ₯πππππ¦πππ
Saudaraku, akhir-akhir ini satu persatu saudara dan sahabat kita berpamit pulang. Ternyata, sehebat-hebatnya, manusia pasti akan dikalahkan oleh sang waktu. Menua, lemah, sakit-sakitan, dan akhirnya menyerah pada panggilan ajal.
Waktu setiap hari mengambil sebagian dari diri kita. Sedikit demi sedikit, hingga akhirnya tak bersisa. Maka yang cerdas adalah mereka yang tidak terlena dengan pesona dunia.
Dia menyadari bahwa dirinya sewaktu-waktu pasti akan mati.
Lalu dia menggunakan waktu sekarang, untuk tidak menunda setiap amal ibadah yang terbersit di hati. Karena semenit lagi, atau bahkan sedetik lagi, tidak ada jaminan kita masih bisa melakukannya.
Selagi masih ada waktu, dengar azan langsung bergegas. Ada ajakan kebaikan, langsung bertindak. Yang masih berbuat maksiat, segera bertaubat. Ada kesempatan langsung berdoa. Ada peluang sedekah, langsung disambut dengan ceria.
Meski kalah oleh sang waktu, setidaknya ada upaya untuk tidak rugi karena kita dapat menggunakannya dengan baik dan tidak habis sia-sia, hanya untuk menunggu waktunya pulang.
Jika hari ini dunia adalah nyata, maka akhirat hanyalah cerita. Setelah kita tiada, dunia hanya cerita, sedangkan akhirat jadi nyata.
Kita bukan penduduk bumi. Tempat kita yang abadi adalah di sana, di akhirat.
Sang kematian itulah yang paling dekat dengan diri kita, sayang sekali kita sering melupakannya.
Begitu dekatnya antara ruh dan jasad manusia, sewaktu-waktu akan berpulang menghadap Sang Kekasih yang dicintainya, yaitu Allah Subhanahu Wataβala.
Sabda Rasulullah : orang cerdas itu adalah yang selalu mengingat kematian.
Semoga kita dapat menyelesaikan misi di alam dunia ini dengan husnul khotimah.
Aamiin yaa rabbal aalamiin.